Cerita Lauren Bahasa Indonesia

Sekarang juga, Aku seorang mahasiswa di sekolah tinggi. Aku kira aku bisa disebut tipe “aneh”. Kau tahu, siapa seorang yang selalu duduk sendirian, melotot kepada anak-anak yang lebih populer. Aku kira kau juga bisa mengatakan padaku harus membuatnya dengan banyak omong kosong dari mereka, karena mereka tidak persis tipe “ramah”.

Ketua dari grup perempuan, Lauren, adalah pelanggar terburuk dari mereka semua. Dia pikir dia begitu hebat, dengan rambut pirang yang sempurna di kepalanya, dan langsing. Dan aku akan mengakuinya, Aku ingin menjadi seperti dia. Kami berteman ketika kita masih muda, tapi itu sudah LAMA sejak terakhir kalinya. Temanku bernama Mary, dan kami sudah berteman sejak sekolah dasar. Kami bertengkar hebat di kelas 7, tapi dia berkata dia tidak akan pernah melakukan apa pun untuk membuatku marah lagi.

“Kau benar-benar harus berhenti terobsesi dengan dia.” Mary menghela nafas, menggelengkan kepala.

Aku hanya mengerutkan hidungku dengan jijik. Aku benci Mary. Dia kadang-kadang menjengkelkan. Aku dan dia hanya sama, meskipun aku tidak ingin menjadi seperti dia lagi. Aku ingin menjadi seperti Lauren. Kecantikan Lauren siapa yang bisa mendapatkan semua lelaki manis yang dia ingin miliki.

“Aku TIDAK terobsesi dia,” Aku berteriak. “Kenapa aku bahkan kau temannya?”

Dia hanya memutar matanya. “Jika kau ingin SEPERTI dia, pergilah MENJADI TEMAN dia.”

“Baik.” Balasku, dia mengambil makanan dan berjalan ke Lauren.

“Lauren, bisakah aku duduk bersamamu?” Aku bertanya dengan tanpa perlawanan.

“Oh, tentu.” dia menjawab dengan senyum. “Hei, kita tidak pernah bergaul begitu lama, mungkin kita bisa hari ini?” Tanya Lauren.

“Itu bagus. Bagaimana di rumahku jam 6?” Dan setelah beberapa menit berbicara dan aku memberinya alamatku, bel berdering dan kami kembali ke kelas.

Setelah sekolah hari itu, aku bergegas kembali ke rumahku. Aku dengan tidak sungguh-sungguh sedikit membersihkan rumah dan memastikan orang tuaku berada di luar rumah sehingga aku dan Lauren memiliki banyak waktu sendirian bersama-sama.

Ketika Lauren tiba, kami banyak bersenang-senang dengan menonton TV dan berbagi tawa yang kali ini kami lebih menyenangkan. Dan semuanya baik-baik saja sampai dia berkata dia harus pergi. Aku bersikeras bahwa dia tetap harus lanjut, tapi dia mengatakan dia mempunyai praktek pemandu sorak di pagi hari dan harus pergi.

Dia hanya di depan pintu ketika aku memiliki pisau ke arah tenggorokannya. Dengan tiba-tiba, seolah-olah aku di kelas 7 lagi, dan aku punya pisau di tenggorokan Mary. Dia memohon padaku untuk tidak menyakitinya, dia hampir menangis. Aku bersikeras bahwa dia tetap lanjut, tapi dia berkata dia benar-benar harus pergi, menyatakan bahwa dia tidak tahu mengapa aku marah tapi dia tidak akan pernah melakukan apa pun untuk membuatku marah lagi. Jadi aku mengatakan padanya bahwa sekarang, Aku bisa saja seperti dia sekarang, dan aku membiarkan pisau mengiris luka besar di lehernya.

Aku dibawa kembali ke kenyataan ketika aku mendengar mayat Lauren menyentuh tanah dengan bunyi berdebum. Aku memberikan napas panjang ketika aku melihatnya pakaianku berwarna merah sekarang. Tapi tidak peduli, mereka adalah pakaian tuaku. Dengan hati-hati aku menarik gaun cantik berwarna biru Lauren, melepas pakaianku sendiri, dan meletakkan baju. Setelah sedikit kerja keras, Aku mendapatkan kulit kepalanya terkelupas dari kepalanya. Aku tersenyum luas ketika aku melihat di cermin dan melihat bagaimana kecantikanku.

“Sayang, tidakkah temanmu ingin tinggal untuk makan malam?” Aku mendengar ibuku berteriak dari bawah. Senyum lebarku tetap terpampang di wajahku ketika aku menyentuh rambut indahku. “Tidak,” Aku berteriak kembali. “Tapi aku akan turun dalam satu menit!” Aku berlutut pada tubuh Lauren dan meletakkan tanganku di pipi lembutnya. “Oh, Lauren,” Aku mulai. “Sekarang aku bisa menjadi sepertimu.”

Sumber + Translate : Gugun Reaper Pemakamans / http://www.pemakamans.com/2016/02/lauren.html .

Sumber Asli : Disini / http://www.creepypasta.com/lauren/ /

Tweet